Senin, 28 November 2011

Setting Hotspot Mikrotik

Sistem autentikasi hotspot biasa digunakan ketika kita akan menyediakan akses internet pada areal publik, seperti : Hotel, café, Kampus, airport, taman, mall dll. Teknologi akses internet ini biasanya menggunakan jaringan wireless atau wired. Biasanya menyediakan akses internet gratis dengan menggunakan hotspot atau bisa juga menggunakan Voucher untuk autentikasinya. Ketika membuka halaman web maka router akan mengecek apakah user sudah di autentikasi atau belum. Jika belum melakukan autentikasi, maka user akan di arahkan pada hotspot login pageyang mengharuskan mengisi username dan password. Jika informasi login yang dimasukkan sudah benar, maka router akan memasukkan user tersebut kedalam sistem hotspot dan client sudah bisa mengakses halaman web. Selain itu akan muncul popup windows berisi status ip address, byte rate dan time live. Penggunaan akses internet hotspot dapat dihitung berdasarkan waktu (time-based) dan data yang di download/upload (volume-based). Selain itu dapat juga dilakukan melimit bandwidth berdasarkan data rate, total data upload/download atau bisa juga di limit berdasarkan lama pemakaian.

Kita sering mendengar istilah Hotspot Zone, Free Hotspot dan sebagainya, tapi apakah kita tahu apa itu hotspot dan bagaimana cara membuatnya ??? berikut akan saya paparkan sedikit teknik dasar cara membangun hotspot lengkap denga radius server dan voucher untuk autentikasinya menggunakan mikrotik.

Beberapa perangkat yang saya sediakan dalam percobaan kali ini yaitu :
1. Mikrotik RB450 Sebagai hotspot dan sekaligus radius server, dimana nantinya kita akan menggunakan sistem voucher untuk user yang akan mengakses internet melalui hotspot ini.
2. Linksys WRTG54GL Sebagai akses point bagi user yang menggunakan wireless
3. Modem ADSL + Koneksi Internet dengan Speedy
4. Notebook dan PC untuk client

Supaya lebih mudah dipahami saya menggunakan Winbox.

Pastikan koneksi internet sudah berjalan dari mikrotik, kalau belum silahkan bacacara setting mikrotik menggunakan winbox. Selanjutnya kita tentukan interfaces mana yang akan kita jadikan sebagai hotspot gateway, kita tidak perlu membuat IP terlebih dahulu pada interfaces tersebut karena ip akan diberikan secara otomatis ketika kita melakukan setup hotspot. Misal kita jadikan ether2 sebagai interfaces untuk hotspot.

Langkah-langkat berikut merupakan konfigurasi dasar hotspot mikrotik sebagai Gateway Server.

Secara otomatis IP interfaces yang kita pilih untuk dijadikan hotspot akan diberi IP 10.5.50.1/24.
klik NEXT

Selanjutnya keluar tampilan ip pool atau jumlah IP yang bisa digunakan oleh hotspot client.

Untuk sertifikat pilih none

Untuk SMTP biarkan saja, selanjutnya klik NEXT

Kemudian DNS servernya anda isikan sesuaikan dengan DNS Provider anda.

Untuk DNS name boleh diisi apa sajah, misal juragan.com.

SELAMAT : Sampai disini anda sudah berhasil melakukan setup hotspot mikrotik

Untuk melakukan pengetesan terhadap hotspot yang barusan dibuat, silahkan konekan laptop anda ke interface hotspot baik menggunakan kabel maupun wireless kemudian buka internet. Jika muncul tampilan login page hotspot mikrotik, berarti anda telah sukses melakukan setting hotspot mikrotik

Yang perlu anda ketahui :
Hotspot Server Profile digunakan untuk mensetting server yang akan sering digunakan untuk semua user seperti metode autentikasi dan Limitasi data rate. Ada 6 jenis autentikasi Hotspot mikrotik yang berbeda dalam profile setting, jenis autentikas tersebut adalah : HTTP PAP, HTTP CHAP, HTTPS, HTTP cookie, MAC address, Trial

Metode autentikasi yang akan digunakan, biasanya cukup menggunakan metode HTTP CHAP. beri centang pada tulisan RADIUS jika kita akan menggunakan radius server.

Data rate limitation digunakan sebagai default setting untuk user yang belum di setting bandwidth limit pemakaiannya. Dimana RX adalah Client upload dan TX adalah Client download. Misal setting default data rate di 64k/128k (upload/download)

Hotspot user profile digunakan untuk menyimpan data user yang akan dibuatkan rule profilenya. Dimana didalamnya bisa dilakukan setting firewall filter chain untuk traffic yang keluar/masuk, juga bisa untuk mensetting limitasi data rate dan selain itu dapat juga dilakukan paket marking untuk setiap user yang masuk kedalam profile tersebut secara otomatis.

Hotspot user yaitu nama-nama user yang akan diautentikasi pada sistem hotspot. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam konfigurasi hotspot user yaitu : username dan password, Membatasi user berdasarkan waktu dan paket data yang akan digunakan, hanya ip address tertentu dari ip address dhcp yang ditawarkan atau hanya mengizinkan user untuk koneksi ke sistem hotspot dari MAC Address tertentu saja.

IP Bindings digunakan untuk mengizinkan ip tertentu untuk membypass autentikasi hotpot, ini sangat berguna sekali ketika kita ingin menjalankan layanan server, atau IP telephony dibawah system hotspot. Misal, PC atau Notebook anda untuk dapat membypass hotspot system, dengan demikian anda dapat melakukan browsing tanpa autentikasi

Selanjutnya akan dibahas bagaimana membuat radius server di dalam mikrotikitu sendiri yang tujuannya nanti untuk menggenerate user dengan system voucher. yang semuanya nanti akan diatur didalam user manager nya simikrotik. Didalam user manager anda juga bisa membuat design voucher hotspotsendiri.

Minggu, 27 November 2011

WebServer Intranet agar dapat di akses dari Internet mengunakan MIKROTIK ROUTER dan Koneksi Telkom

Berikut ini saya sharing sedikit pengalaman saya pribadi, Trik untuk membuatWebServer LOKAL kita ( WebServer Intranet ) agar dapat di akses dari Internet mengunakan MIKROTIK ROUTER dan Koneksi Telkom SPEEDY ataupun koneksi ISP yang lain. Jika sebelumnya saya telah sharing Trik Port Forwarding dari Modem ADSL Linksys ( tanpa Mikrotik ), maka kali ini kita akan membuat Mikrotik kita menjadiPengendali WEBSERVER Lokal kita (bahkan beberapa webserver lokal sekaligus loh ).

http://jamesbond.xp-solution.com/setting_port_forwarding_ip_adsl.html

Oke, jika kita sudah mengunakan Mikrotik sebagai Router kita dan Mikrotik ini bisa diakses dengan IP Public yang telah kita miliki dari mana saja. Jika kita mengunakanSPEEDY maka kita dapat melakukan setting Mikrotik seperti pada tutorial ini :

http://thinkxfree.wordpress.com/2010/04/16/step-by-step-installasi-router-mikrotik-dgn-adsl-speedy/

Selanjutnya setelah Mikrotik kita setting IP Public-nya maka seperti terlihat dibawah ini maka selanjutnya Mikrotik Router kita dapat difungsikan lebih lanjut termasuk untuk mengatur WebServer Local Intranet kita agar dapat di akses dari Internet. Wewww… asyik… bisa punya WebServer sendiri tanpa hosting dech…


Tahap untuk melakukan setting Port Forwarding pada Mikrotik Router adalah sebagai berikut :

Pertama : Masuk ke menu IP lalu pilih Services.

Kedua : Ubah Services WWW atau Services yang semula / umumnya digunakan untuk mengakses Mikrotik WebBox dari Port 80 ( default ) menjadi port yang anda inginkan, misalnya pada contoh ini saya gunakan Port 1007. Tujuannya agar Port 80 ini dapat difungsikan untuk WebServer Local Intranet kita.

Ketiga : Selanjutnya kita masuk ke menu IP lalu pilih Firewall.

Keempat : Selanjutnya masuk ke menu NAT ( Network Address Transaltion ) lalu tambahkan sebuah NAT Rule ( klik sibol + )

Kelima : Sebelum kita masuk ke setting NAT Rule lebih lanjut, disini kita telah membuat Webserver Local pada IP Address 192.168.88.100. Perhatikan dan pahami dengan seksama tentang IP Address dan setting NAT karena disinilah letak keberhasilan Port Forwarding WebServer kita nanti.

Perhatikan juga status XAMPP ( Apache Webserver & MySQL Database Server ) sudah running dan Websites Local di IP 192.168.88.100 sudah bisa diakses dari jaringan lokal seperti gambar diatas ini.

Keenam : Dari menu Winbox -> Firewall -> NAT -> lalu pada menu Tab GENERALkita tambahkan New NAT Rule, pilih atau setting seperti menu dibawah ini :

  • Chain = dstnat (artinya : Destination NAT )
  • Dst Address = 125.164.75.150 ( artinya : IP Public yang diakses dari Internet )
  • Protocol = TCP(6) (artinya protocol yang digunakan untuk mengakses ke webserver kita adalah TCP )
  • Dst Port =80 ( artinya Port 80 digunakan untuk mengakses ke IP Public kita ).
  • In Interface = pppoe-out1 ( artinya : interface akses ke Internet mengunakanSpeedy Dial Up PPPoE oleh Mikrotik, untuk anda, sesuaikan dengan interface yang anda gunakan ).

Selanjutnya pada menu Tab ACTION, pilih atau setting seperti menu dibawah ini :

  • Action = dst-nat ( artinya jika memenuhi kondisi seperti pada settingGENERAL maka akan di forward ke IP dibawah ini ).
  • To Addres = 192.168.88.100 ( artinya : IP ini adalah IP address alamat tujuan port forwarding jika ada yang mengakses IP Public 125.164.75.150 ini akan di arahkan ke IP Local 192.168.88.100.
  • To Port = 80 ( artinya : Port yang dituju pada IP Local WebServer192.168.88.100 yaitu Port 80 ).

Ketujuh : Setelah setting diatas selesai maka kita cek akses dari luar ( dari Internet ) ke IP Public kita 125.164.75.150 ini, maka…. Taaaarrrraaaaa…

Lalu muncullah tampilah Websites daripada Webserver local 192.168.88.100.


CONTOH SELANJUTNYA ADALAH WEBSERVER KEDUA dengan IP Address Local-nya adalah 192.168.88.99 dengan tampilan seperti dibawah ini.

Oke lah kalo begitu kita mulai lagi, dari menu Winbox -> Firewall -> NAT -> lalu pada menu Tab GENERAL kita tambahkan New NAT Rule, pilih atau setting seperti menu dibawah ini :

  • Chain = dstnat (artinya : Destination NAT )
  • Dst Address = 125.164.75.150 ( artinya : IP Public yang diakses dari Internet )
  • Protocol = TCP(6) (artinya protocol yang digunakan untuk mengakses ke webserver kita adalah TCP )
  • Dst Port =99 ( artinya Port 99 digunakan untuk mengakses ke IP Public kita, karena Port 80 sudah digunakan untuk websites contoh pertama ).
  • In Interface = pppoe-out1 ( artinya : interface akses ke Internet mengunakan Speedy Dial Up PPPoE oleh Mikrotik, untuk anda, sesuaikan dengan interface yang anda gunakan ).

Selanjutnya pada menu Tab ACTION, pilih atau setting seperti menu dibawah ini :

  • Action = dst-nat ( artinya jika memenuhi kondisi seperti pada settingGENERAL maka akan di forward ke IP dibawah ini ).
  • To Address = 192.168.88.99 ( artinya : IP ini adalah IP address alamat tujuan port forwarding jika ada yang mengakses IP Public 125.164.75.150 ini akan di arahkan ke IP Local 192.168.88.99.
  • To Port = 99 ( artinya : Port yang dituju pada IP Local 192.168.88.99 yaitu Port 99 ).

Setelah setting diatas selesai maka kita cek akses dari luar ( dari Internet ) ke IP Public kita 125.164.75.150:99 ( jangan lupa sekalian tulis Port nya seperti ini yach ), maka… Taaaarrrraaaaa…

Muncullah tampilah Websites daripada Webserver local 192.168.88.99.

Oke… tutorial ini sudah cukup jelas dapat silahkan dicoba pada Mikrotik anda sendiri. Jika masih belum berhasil, segera hubungi rumah sakit terdekat… Salam…

http://thinkxfree.wordpress.com

Jumat, 11 November 2011

6 Trik Melewati ‘Ranjau’ UU ITE dari Detikinet

Melihat banyaknya kasus yang dijerat dengan UU-ITE, pada ngerasa ngeri gak yach nulis, ngeblog, maen2 di forum atau milis maupun hal-hal lainnya ?

Kalo aku sich terkadang sempat terpikir dan terlintas plus terbayang mengenai kemungkinan2 itu. Tapi yach pasrah aja soalnya bakal, kalo terlalu dipikirin bakal stress, malah jadi timbul rasa malas.

Tadi surfing lagi dan ngeliat sesuatu yang unik, yaitu 6 trik singkat untuk melewati ‘ranjau’ UU ITE dan sesuatu itu aku dapat dari detikinet yang katanya dirangkum dari Ari Juliano Gema, selaku Konsultan HKI. 6 Trik itu adalah :

  1. Pengguna internet jangan sekadar mencari perhatian dengan membuat tulisan yang berlebihan.
  2. Saat menulis, pengguna internet harus fokus pada masalah, tidak melebar ke mana-mana.
  3. Tulisan yang dibuat pengguna internet harus didukung dengan fakta dan data.
  4. Dalam menulis, jangan sekadar mengkritisi, tapi juga berikan solusi atas permasalahan yang dikritisi.
  5. Pengguna internet harus mau terbuka pada saran dan masukan.
  6. Jangan ragu untuk minta maaf. Bila kita salah tulis sehingga menimbulkan opini publik yang berdampak merugikan seseorang, jangan ragu untuk mengakui kesalahan dan minta maaf.

menurut aku emang yang dibilang itu benar, tapi aku ada merasa sedikit yang kurang diantaranya : adalah menulis nama objek yang dimaksud secara jelas dan terbuka.

Gimana ada saran atau tips lainnya ???

http://blog.becouz.net/6-trik-melewati-ranjau-uu-ite-dari-detikinet.html

sumber :

Blok Akses Facebook Dengan Mikrotik

Yang ga mau karyawannya maen pesbuk an mulu…

Tutor nie dengan basis address list tanpa web proxy

Pertama buat mangle dulu atau marking yang berbau facebook

/ip firewall mangle add action=add-dst-to-address-list address-list=facebook  address-list-timeout=1m chain=prerouting comment="" content=facebook.com  disabled=no

Ket : itu akan membuat address list otomatis dengan nama “facebook” dan marking dengan bau2nya “facebook.com”. Timeout dibuat 1 menit, jdi ip yg masuk address list facebook akan bertahan cma 1 menit, abis ntu ilang sendiri

Kedua bru eksekusi facebooknya

/ip firewall filter add action=drop chain=forward comment="Drop Facebook" disabled=no  dst-address-list=facebook

Ket : Rules diatas nge drop ip-ip yg terdaftar di address-list “facebook”

Coba deh buka facebook n buka web yg lain, liat statistik di rules yg abis dibuat.. kalo buka web yg lain status rukes ga jalan dan kalo buka facebook bru bergerak… eng i eng..

Bye2 pesbuk!

http://adamonline.web.id/tutorial_mikrotik/firewall/blok-akses-facebook

Sumber :

Bridge Firewall : Mengizinkan akses internet berdasarkan MAC dan tujuan website tertentu

Tutorial ini dibuat atas permintaan client yang menggunakan mikrotik dengan sistem bridge tetapi ingin melakukan blok akses terhadap situs dan mac tertentu. Dalam konfigurasi ini saya menggunakan bridge firewall (use IP firewall).

Topologinya sebagai berikut :

topologi firewall filter

- Blok akses internet kecuali tujuan google dan yahoo.
- Akses tersebut hanya boleh di lakukan oleh MAC yang terdaftar
- Selain MAC yang terdaftar tidak di izinkan mengakses internet sama sekali.
- Mikrotik sebagai bridge (bukan route)

Bagi anda yang kebetulan mempunyai kasus yang sama, bisa ikuti langkah-langkahnya sebagai berikut.

Bridge
Langkah pertama adalah membuat bridge, port yang kita bridge adalah ether1 dan ether2.
bridge

Address List
Selanjutnya kita masukan IP-IP dari situs tujuan yang akan dizinkan untuk diakses, dalam contoh ini adalah situs google.com, google,co.id, yahoo.com, dan yahoo.co.id. Ip tersebut saya daftarkan di address list dengan nama izinkan.

address list
Google.com : 209.85.175.103
Google.co.id : 209.85.175.99
Yahoo.com : 67.195.160.76
Yahoo.co.id : 203.84.219.114

MAC Address
Selanjutnya kita data MAC address dari tiap-tiap PC yang akan diberi akses ke internet (Yahoo dan Google)

Firewall Filter
Setelah address list kita buat, selanjutnya kita tinggal buat rule di firewall filter.
Rule pertama yaitu mengizinkan akses website yang terdaftar di address list oleh komputer berdasarkan MAC yang dimasukan di rule.

Selain tujuan yang tercantum di address list dan MAC yang terdaftar di filter rule maka koneksi akan di drop.

Kesimpulan
Setelah semua konfigurasi selesai, selanjutnya lakukan test dari komputer yang MAC nya telah di masukan di filter rule dan komputer yang MAC nya tidak di masukan.

Dari komputer yang MAC addressnya dimasukan di filter rule :
-bisa akses google
-bisa akses yahoo
-tidak bisa akses situs yang lain selain kedua situs tersebut

Dari komputer yang MAC addressnya tidak dimasukan di filter rule :
-Tidak bisa mengakses situs apapun

http://www.nadasumbang.com/bridge-firewall-mengizinkan-akses-internet-berdasarkan-mac-dan-tujuan-website-tertentu/

sumber :

Tips Block Akses Browsing di Mikrotik dengan Schedule

Ini merupakan salah satu catatan pribadi, dimana untuk ngeblok akses situs atau download file tertentu serta pada jam tertentu. Untuk melakukan blocking ini aku menggunakan web proxy yang ada dimikrotik.

Cara yang aku lakukan :

Buat nat rule untuk webproxy-nya
/ip firewall nat add chain=dstnat protocol=tcp dst-port=80 action=redirect to-ports=8080

enable webproxy-nya

ip web-proxy set enabled=yes

masukkan content yang ingin di blok

/ip web-proxy access add src-address=0.0.0.0/0 dst-address=0.0.0.0/0 url=*.facebook.com* action=deny comment=situs

Lalu create script (system >> script)

Name : bloksiang
Policy : write, read, policy (yang dicentang)
Source:
/ip web-proxy access enable [/ip web-proxy access find comment=situs]
Name : blokmalam
Policy : write, read, policy (yang dicentang)
Source:
/ip web-proxy access disable [/ip web-proxy access find comment=situs]

Buat scheduler yang diinginkan (system >> scheduler).

name=bloksiang
start-date=Jan/01/2010
start-time=08:30:00
interval=1d 00:00:00
on-event= bloksiang

name=blokmalam
start-date=Jan/01/2010
start-time=18:30:00
interval=1d 00:00:00
on-event= blokmalam

Nah setelah itu maka liat aja hasilnya maka situs yang masuk di dalam list di web proxy akan terblok. Kalo ada banyak situs atau address atau file yang ingin di blok maka tinggal di add di web proxy serta diberi comment yang sama (dalam hal ini saya menggunakan comment=situs), maka pada waktu yang bersamaan semua situs yang ada list akan terblok.

Misalnya :

/ip web-proxy access add src-address=0.0.0.0/0 dst-address=0.0.0.0/0 url=*.youtube* action=deny comment=situs
/ip web-proxy access add src-address=0.0.0.0/0 dst-address=0.0.0.0/0 url=*mpeg* action=deny comment=situs
/ip web-proxy access add src-address=0.0.0.0/0 dst-address=0.0.0.0/0 url=*exe* action=deny comment=situs

Selasa, 11 Oktober 2011

Beda Limit Bandwidth Siang dan Malam

Banyak cara gimana me limit bandwidth berdasarkan siang dan malam, ini adalah cara gampangnya.

Saya gunakan Simple Queue, Script dan Scheduler

Andaikan kita punya jaringan 192.168.1.0/24 dan mau dilimit berdasarkan siang dan malam hari

Network 192.168.1.0/24 Bandwidth = 06:00am – 18:00pm – 1Mbps.  Bandwidth = 18:00pm – 06:00am – 2Mbps. 

Buat 2 Simple Queue untuk jaringan LAN yg sama dengan beda bandwidth.

/queue simple #name=”Siang” target-addresses=192.168.1.0/24 dst-address=0.0.0.0/0 interface= parent=none direction=both priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=512k/512k max-limit=1M/1M total-queue=default-small  #name=”Malam” target-addresses=192.168.1.0/24 dst-address=0.0.0.0/0 interface= parent=none direction=both priority=8 queue=default-small/default-small limit-at=1M/1M max-limit=2M/2M total-queue=default-small

Sekarang, buat script nya

/system script #name=”Siang” source=/queue simple enable Siang; /queue simple disable Malam #name=”Malam” source=/queue simple enable Malam; /queue simple disable Siang

Jika script yang diberi nama “Siang” dieksekusi,script tersebut akan mengenable simple queue yang diberi nama “Siang dan mendisable simple queue “Malam”
Untuk script yang malam adalah sebaliknya

Akhirnya, jadwalkan!

/system scheduler #name=”Siang” on-event=Siang start-date=may/15/2008 start-time=06:00:00 interval=1d #name=”Malam” on-event=Malam start-date=may/15/2008 start-time=18:00:00 interval=1d

Nah di dalam scheduler dijelaskan,
Scheduler yang diberi nama “Siang” akan mengeksekusi script yang diberi nama “Siang” dimulai tanggal 15 may 2008 pada jam 06.00 dengan interval 1 hari.
Scheduler yang diberi nama “Malam” akan mengeksekusi script yang diberi nama “Malam” dimulai tanggal 15 may 2008 pada jam 18.00/ jam 6 sore dengan interval 1 hari.

http://adamonline.web.id/tutorial_mikrotik/bandwidth_management/beda-limit-bandwidth-siang-dan-malam

Sumber :

Bandwith Management di Mikrotik RB750

Berikut ini adalah langkah-langkah dalam mengatur bandwith akses internet per-Client. Teknis setting bandwith manajemen ini berlaku untuk semua jenis Mikrotik, baik Mikrotik Router Board, Mikrotik dengan Modem ADSL Mode PPPoE maupun Mikrotik dengan Modem ADSL Mode Bridge.

Langkah pertama:

masuk pada menu Queue

langkah kedua :

Pada menu tab Simple Queues, kita buat 1 buah New Simple Queue untuk interface SPEEDY klik pada icon + . Pada menu tab General, berikan nama SPEEDY dengan target address 0.0.0.0/0. ( artinya memantau trafik ke IP Address mana saja dari interface SPEEDY.

Pada menu tab Advanced, kita pilih interface SPEEDY seperti gambar dibawah ini :

langkah ketiga:

Selanjutnya kita buat 1 buah New Simple Queue untuk LAN1. Simple Queue untuk LAN1 inilah yang nantinya akan kita gunakan sebagai PARENT Simple Queue untuk Client ( per-IP Address ). Pada menu tab General, berikan nama LAN1 dengan target address 0.0.0.0/0. ( artinya memantau trafik ke IP Address mana saja dari interfaceLAN1.

Pada menu tab Advanced, kita pilih interface LAN1 seperti gambar dibawah ini :

Langkah keempat :

Selanjutnya kita buat Simple Queue untuk setting per-IP Address Client sejumlah Client yang ada atau sesuka kita dalam membuatnya. Nah, Simple Queue ini nantinya yang juga akan kita setting menjadi MRTG ( Traffic Grapper ).

Pada menu tab General, berikan nama Client 9 atau dengan nama sesuka anda dengan target address192.168.1.9 dan kita pilih interface LAN1. ( artinya memantau trafik Client dengan IP Address 192.168.1.9 yang mengarah ke interface LAN1 ). Lalu kita setting Traget Upload dan Download menjadi 256 k, serta kita setting Parent-nya LAN1 ( artinya bandwith PC Client ini kita limit dengan speed maksimum 256 kbps ).

Langkah kelima :

Selanjutnya kita dapat meng-copy Simple Queue tadi menjadi sejumlah PC Client kita, tinggal menganti Nama dan menganti IP Address-nya saja, serta limit bandwith yang kita inginkan.

silahkan melakukan pengetesan dari klien jika indikator menyala merah berarti telah mencapai batas limit maksimal, jika warna kuning berarti mendekati limit.

sumber : http://nathangustiryan.wordpress.com/2010/04/23/membuat-mikrotik-bandwith-manajemen-mrtg/